Faperta Unwahas implementasikan MBKM melalui KKN Tematik Budidaya Kacang Koro di Kelurahan Nongkosawit Kota Semarang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah mata kuliah yang selalu dinantikan oleh mahasiswa strata 1 (S1) karena dapat pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk menerapkan berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan, keahlian, ide serta harapannya.

Dr. Hilmi Arija Fahrian Selaku Kaprodi Agribisnis menyampaikan bahwa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu bentuk kuliah kerja nyata (KKN) yang dirancang dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi potensi dan menangani masalah masyarakat sehingga mampu mengembangkan potensi desa dan meramu solusi untuk masalah yang ada di suatu wilayah. Kegiatan KKNT ini memberikan konversi 12 SKS bagi mahasiswa yang mengikutinya selama 3 bulan“ Pungkas Dr. Hilmi.

Kegiatan KKNT diharapkan dapat mengasah softskill, kemitraan, kerja sama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan.

Istanto, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan Kegiatan KKNT ini menyampaikan bahwa konversi yang didapat antara lian mata kuliah Sistem Pertanian Terpadu Berkelanjutan, Quality Control and Standardization,  Agrondustri Kreatif, dan Politik Kebijakan Pertanian, dimana matakuliah tersebut secara langsung berkaitan dan berkenaan dengan berjalannya program KKN Tematik Kacang koro di kelurahan Nongkosawit.

Dokumentasi: Dekan beserta jajaran dan dosen Faperta Unwahas dalam pembukaan penggelolaan lahan pertanian Kacang Koro.

Dekan Faperta Unwahas, Dr. Rossi Prabowo, M.Si yang menginisiasi kegiatan KKN Tematik pengembangan Kacang Koro di wilayah Kelurahan Nongkosawit Kota Semaramg menyampaikan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan mahasiwa  mampu memahami dan Konsep Sistem Pertanian Terpadu Berkelanjutan, model penerapan Sistem Pertanian Terpadu Berkelanjutan yang ramah lingkungan, manajemen operasional, sumberdaya, dan teknologi agroindustri serta berbagai kebijakan di bidang pertanian. “ Potensi alam yang luar biasa, kesuburan tanah, pangsa pasar yang besar  dan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan menjadi alasan kita untuk mengembangkan dan membanggakan dunia pertanian Indonesia”. Pungkas Dr Rossi yang sekaligus dosen Pengampu matakuliah Etika Lingkungan Unwahas tersebut.