Prodi Agribisnis Fakulta Pertanian Universitas Wahid Hasyim mendapatkan peringkat “Baik Sekali” pada proses re-akreditasi ISK 2024. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) No: 5538/SK/BAN-PT/Ak.KP/S/VIII/2024.

Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian yang berdiri tahun 2000, telah banyak menjalin kerjasama baik nasional maupun Internasional. selain itu, Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim juga telah banyak meluluskan sarjana Pertanian dan telah bekerja tersebar di seluruh Indonesia baik sebagai ASN di Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Perbankan, Guru, Dosen dan sektor Swasta lainnya. Banyak dari alumni juga merintis usaha mandiri menjadi wirausahawan di bidang smart agriculture.

Dekan Fakultas Pertanian Unwahas, Dr. Rossi Prabowo, S.Si.,M.Si sangat mengapresiasi hasil capaian atas re-akreditasi ISK prodi Agribinis tersebut. Ini capaian yang patut di syukuri, seiring tuntutan penjaminan mutu pendidikan di Indonesia, Akreditasi perguruan tinggi adalah sebuah pengakuan yang diberikan oleh lembaga penilai kualitas (accreditation body) terhadap perguruan tinggi yang telah memenuhi standar yang ditetapkan. Di Indonesia, lembaga yang bertanggung jawab atas akreditasi ini adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan kedepannya juga ada LAMPTIP untuk akreditasi prodi prodi pada rumpun ilmu pertanian. Akreditasi ini melihat berbagai aspek, termasuk kurikulum, proses pembelajaran, jumlah dan kemampuan dosen, fasilitas, penelitian, serta tata kelola perguruan tingg maka akreditasi menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan suatu proses pendidikan, menjamin kualitas pendidikan, meningkatkan peluang karir bagi alumni. Kami berharap kedepan Prodi Agribisnis akan meningkatkan pada status Unggul. Pungkas Dr. Rossi.

Semarang, 30 Juni 2024 – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dengan bangga menyelenggarakan acara Pelepasan Wisuda Ke-41 yang berlangsung pada tanggal 30 Juni 2024. Sebanyak 58 wisudawan program Sarjana Pertanian resmi dilepas dalam acara yang penuh kebahagiaan dan haru ini.

Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, S.Si., M.Si., yang mengapresiasi kerja keras dan dedikasi para wisudawan selama menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian. Dalam sambutannya, Dr. Rossi menyampaikan, “Hari ini adalah momen yang sangat istimewa bagi kita semua, terutama bagi para wisudawan yang telah menyelesaikan perjalanan panjang dan penuh tantangan. Semoga ilmu yang telah kalian peroleh dapat bermanfaat bagi masyarakat dan membawa perubahan positif bagi sektor pertanian.”

Dr. Rossi juga menekankan pentingnya peran alumni dalam memajukan dunia pertanian. “Kami berharap para wisudawan dapat terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka, serta menjadi agen perubahan yang inovatif dan kreatif di bidang pertanian. Teruslah berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa,” tambahnya.

Acara pelepasan ini diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk pemberian penghargaan kepada wisudawan berprestasi, penampilan kesenian dari mahasiswa, dan prosesi wisuda yang berlangsung khidmat. Para wisudawan beserta keluarga dan kerabat hadir dengan penuh antusiasme, merayakan pencapaian luar biasa yang telah diraih.

Dengan dilepasnya 58 wisudawan ini, Fakultas Pertanian Unwahas berharap mereka dapat membawa semangat dan pengetahuan yang telah diperoleh selama masa studi ke dunia nyata, memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor pertanian, dan menjadi pemimpin yang inspiratif bagi generasi mendatang.

Tentang Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Universitas Wahid Hasyim adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Semarang yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan. Fakultas Pertanian Unwahas berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian yang berkelanjutan.

Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dengan bangga menyelenggarakan Seminar Kewirausahaan dengan tema “Penguatan Strategi Bisnis Pertanian Melalui Pembangunan Ketahanan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal”. Acara yang berlangsung pada tanggal 27 Juni 2024 ini menghadirkan keynote speaker Bapak Dico Ganindito, B.Sc, yang juga menjabat sebagai Bupati Kendal.

Seminar diawali dengan sambutan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian (Himasekta), Wahyu Sofiyullah, yang menekankan pentingnya semangat kewirausahaan bagi para mahasiswa pertanian. “Semangat wirausaha sangat penting untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian,” ujar Wahyu dalam sambutannya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, S.Si., M.Si., yang mengungkapkan harapannya agar seminar ini dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang dan tantangan dalam berwirausaha di bidang pertanian. “Kami berharap seminar ini dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan yang mendalam tentang kewirausahaan kepada para mahasiswa,” kata Dr. Rossi.

Rektor Universitas Wahid Hasyim, Prof. Dr. Mudzakkir Ali, MA, memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan sektor pertanian. “Mahasiswa harus mampu berpikir inovatif dan kreatif dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan. Kami berharap seminar ini menjadi langkah awal yang baik untuk memupuk jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa,” ujar Prof. Mudzakkir.

Mas Bupati Dico, sapaan akrabnya menyampaikan gambaran generasi emas dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang terdata hampir 70 % total populasi penduduk indonesia memiliki usia produktif dan merupakan potensi yang cukup besar bagi kemajuan Indonesia. Diuraikan pula tantangan global yang dihadapi pemuda saat ini sekaligus langkah-langkah perencanaan kewirausahaan di kalangan pemuda.

Seminar ini juga menghadirkan dua narasumber inspiratif. Lutfi Aris Sasongko, S.TP., M.Si, dosen Fakultas Pertanian Unwahas, membagikan pengalaman dan pengetahuannya tentang inovasi teknologi dalam pertanian. Sementara itu, Sendi Febrianto, ST, owner Sandi Farm, membagikan kisah suksesnya dalam membangun bisnis dari awal dan memberikan tips praktis bagi para calon wirausahawan.

Acara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa Fakultas Pertanian Unwahas untuk terus berinovasi dan mengembangkan ide-ide kewirausahaan yang dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian dan masyarakat luas.

Urban farming atau pertanian perkotaan merupakan salah satu solusi inovatif untuk menjawab tantangan ketahanan pangan di wilayah perkotaan. Di tengah keterbatasan lahan dan ruang terbuka hijau di Kota Semarang, urban farming menawarkan alternatif untuk menghasilkan pangan segar dan berkualitas tinggi secara lokal. Selain itu, urban farming juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat, dalam hal ini adalah ibu ibu rumah tangga yang lebih banyak mengelola pertanian di rumah. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan yang diperoleh dari urban farming dan mengembangkan strategi pengembangan urban farming yang efektif dan berkelanjutan. Metode kajian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif akan digunakan untuk memahami pengalaman dan perspektif pelaku urban farming terkait pendapatan dan strategi pengembangan. Metode kuantitatif akan digunakan untuk menganalisis data pendapatan dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Kajian ini akan dilakukan oleh tim mahasiswa yang terdiri dari Wahyu Listyaning Tyas (Ketua), Istianah (Anggota 1) dan Chalimatus Sa’diyah (Anggota 2) dengan dosen pembimbing Dewi Hastuti, S.Pt., M.P.  PKM ini mendapat pendanaan dari Kemendikbud untuk PkM tahun 2024. Luaran kegiatan kajian ini adalah Laporan hasil kajian, artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal terakreditasi dan rekomendasi strategi pengembangan Urban farming. Dampak Kegiatan Kajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut, memberikan informasi tentang pendapatan yang diperoleh dari urban farming, memberikan rekomendasi strategi pengembangan urban farming yang efektif dan berkelanjutan serta meningkatkan minat dan partisipasi masyarakat dalam urban farming.

Kajian ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat. Tim peneliti berharap kajian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan urban farming di Indonesia. Maju terus Pertanian Indonesia. Jaya Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim.

Agribisnis, Faperta, Universitas wahid Hasyim. 2024

segenap civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim mengucapkan minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin.

Dekan dan segenap dosen Fakultas Pertanian Unwahas panen Terong dan Cabai di kebun milik Fakultas Pertanian Unwahas, Sabtu (23/3) pagi. 

Dekan Fakultas Pertanian Dr. Rossi Prabowo mengatakan ide menanam Terong Ungu dan Cabai rawit berawal dari gagasannya bersama Dosen dosen Faperta saat menanam Kacang Koro Pedang di lahan Faperta tersebut beberapa waktu sebelumnya. 

“Pemanfaatan lahan inkubator bisnis ini berawal dari ketika pemanfaatkan lahan dengan menanam Kacang Koro Pedang dan Jagung, kemudian saya berembug dengan Pak Istanto dan Pak Hendri untuk memanfaatkan lahan lainnya untuk ditanami Terong Ungu dan Cabai Rawit. Ribuan pohon Terong dan cabai rawit sudah kami tanam dan menghasilkan panen dengan bagus. Sekaligus sebagai lahan percobaan dan lahan praktikum bagi mahasiswa Agribisnis.,” kata Dr. Rossi. 

Pada lahan kurang lebih 10 Hektar tersebut di tanami beberapa komoditi pertanian seperti Kacang koro Pedang, Jagung, Pepaya California, Stevia, Timun, Terong Ungu, Cabai, Salak Pondoh, Durian, daun Onclang atau Bawang daun dan Jeruk. Kami berharap lahan ini nantinya menjadi area agroekoedupark. Imbuh Dr. Rossi. Adapun beberapa komoditi yang sudah panen adalah jagung, terong ungu, cabai dan koro pedang.

Kepala UPT Laboratorium Pertanian, Shofia Nur Awami, SP. M.Sc mengatakan pemasaran produk hasil pertanian ini langsung di beli oleh pedagang besar, ada pula yang kami jual ecer bagi internal civitas akademika Unwahas. Kegiatan budidaya tanaman sampai dengan pemasaran ini sekaligus merupakan bagian dari praktik langsung kegiatan belajar mengajar mahasiswa pada beberapa matakuliah, seperti budidaya tanaman hortikultur, Tataniaga Pertanian, Evaluasi Proyek Pertanian dan Kewirausahaan “.

Dr. Hilmi Kaprodi Agribisnis mengatakan bahwa kegiatan KKN MBKM dan magang MBKM juga terlaksana pada project inkubator bisnis Fakulta Pertanian ini, mahasiswa yang mengikuti kegiatan nantinya akan dikonversi kedalam matakuliah di prodi agribisnis sesuai dengan keahlian yang ditekuni selama KKN maupun Magang. 

“Hasilnya luar biasa. Ukurannya besar-besar. Kualitasnya juga bagus Imbuh Endah Subekti, MP yang sekaligus Wakil Dekan Faperta dan Dewi Hastuti MP selaku ketua Lembaga Kajian Halal Unwahas. Kedepan produk pertanian ini akan diteruskan pada pengolahan hasil pertanian dan pengolahan pangan agroindustri berlabel halal. Imbuh keduanya. 

Hasil ini akan bermanfaat bagi ketrampilan dan penguasaan mahasiswa khususnya berwirausaha, sekaligus menjadi sebuah inkubator bisnis yang menjanjikan bagi Fakultas . Pungkas Istanto MP dan Hendri Wibowo MP selaku ketua inkubator bisnis dan penggelola inkubator bisnis Fakulltas Pertanian.

Ketua yayasan Wahid Hasyim, Prof. Dr. KH. Nor Achmad pun berpesan kepada para pengelola inkubator bisnis Faperta Unwahas agar lahan kosong bisa dimanfaatkan untuk penanaman. Sehingga ada hasil nyata untuk kepentingan bersama. 

Editor : RP admin

Kamis, 22 Februari 2024. Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Menerima rombongan Civitas akademika Fakultas Pertanian UMK Kudus untuk study banding, kegiatan Study banding di Terima di Ruang Aula Kampus Unwahas Gunungpati. Rombongan Faperta UMK Kudus dipimpin langsung oleh Dekan Ir. Veronica Krestiani MP di dampingi Wakil Dekan I, Wakil Dekan III, Kaprodi Agribnisnis, Kaprodi Agroteknologi, dosen dan tendik.  

Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Dr. Rossi Prabowo, M.Si dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang dan sangat mengapresiasi kegiatan study banding serta penandatanganan perjanjian kerjasama ini, Civitas Akademik Faperta Unwahas (semarang) merasa terhormat dan bangga dijadikan salah satu tempat rujukan study banding Prodi Agribisnis di Jawa Tengah dan DIY. Dr Rossi berharap kegiatan ini dapat langsung diimplementasikan dalam ruang lingkup pertukaran mahasiswa, Studi/Proyek independent, Penelitian/Joint research, Pengabdian kepada Masyarakat, Publikasi Ilmiah, Penyelenggaraan konferensi/seminar/workshop dan Peningkatan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia.  Lebih lanjut Dr. Rossi juga memaparkan beberapa prestasi Fakultas Pertanian Unwahas yang telah mendapat beberapa hibah seperti Matching Fund Kedaireka, hibah Akselerasi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi (AKPT) dan hibah EcoGREEN Erasmus+ Uni Eropa, juga terkait dengan inkubator bisnis berupa kacang koro pedang yang telah tertanam pada lahan agroekoedupark Fakultas pertanian seluas 10 Hektar.

Kaprodi Agribisnis Faperta Unwahas, Dr. Hilmi Arija Fachriyan, M.Si dalam paparannya menjelaskan bahwa prodi Agribisnis sudah terakreditasi B dan dalam Proses ISK untuk terkonversi status Baik Sekali. Beberapa program MBKM juga sudah dilaksanakan baik pertukaran mahasiswa, KKN Tematik dan Magang MBKM, baik Program flagship berupa pertukaran mahasiswa, study independent, mahasiswa mengajar, kewirausahaan mahasiswa, serta praktisi mengajar.   

Kegiatan study banding dilanjutkan dengan penandatangan MoU antara Dekan Fakultas Pertanian Unwahas dengan Dekan Fakultas Pertanian UMK, foto bersama dan kunjungan lapang ke lahan agroekoedupark Faperta Unwahas untuk lebih melihat langsung implementasi inkubator bisnis dan proyek MBKM yang dijalankan di Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.

Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang pada tanggal 16 Februari 2024 mengadakan FGD dengan Tema Pola Ketahanan Pangan Harapan Kota Semarang. Kegiatan tersebut melibatkan beberapa PT dan Instansi terkait.

Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim turut hadir dalam kegiatan FGD tersebut. Dekan Faperta Unwahas Dr. Rossi Prabowo, M.Si menyampaikan bahwan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang pola pangan harapan memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

  1. Mengidentifikasi Preferensi Konsumen: FGD digunakan untuk memahami preferensi konsumen terkait pola makanan yang diharapkan. Dengan mendengarkan pandangan dan keinginan konsumen, dapat dibentuk pola pangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
  2. Mendapatkan Wawasan Mendalam: Melalui FGD, peneliti atau perencana pangan dapat mendapatkan wawasan mendalam tentang pola pangan yang diinginkan oleh masyarakat. Diskusi kelompok memungkinkan peserta untuk mengungkapkan pemikiran mereka secara terbuka, sehingga membantu dalam memahami nuansa dan kompleksitas preferensi pangan.
  3. Mengembangkan Kebijakan Publik: Hasil FGD dapat digunakan untuk membentuk atau memperbaiki kebijakan publik terkait pangan. Dengan memahami harapan dan kebutuhan konsumen, pemerintah atau lembaga terkait dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam mempromosikan pola pangan yang sehat dan berkelanjutan.
  4. Evaluasi Program atau Inisiatif: Jika sudah ada program atau inisiatif yang berjalan terkait pola pangan, FGD dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi efektivitasnya. Dengan mendengarkan umpan balik dari konsumen atau peserta program, dapat dilakukan penyesuaian atau perbaikan yang diperlukan.
  5. Mengidentifikasi Tren dan Perubahan: FGD dapat membantu dalam mengidentifikasi tren atau perubahan dalam preferensi pangan masyarakat. Informasi ini penting bagi pengusaha, produsen pangan, dan pelaku industri lainnya untuk mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

FGD tentang pola pangan harapan yang diadakan DKP Kota Semarang dengan melibatkan akademisi dan beberapa instansi ini bertujuan untuk mengumpulkan wawasan dan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan pemahaman tentang preferensi masyarakat terkait pangan dan mendukung pengembangan kebijakan serta program yang lebih efektif dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang. Pungkas Rossi.

kami informasikan bahwa perkuliahan semester genap 2023-2024 dimulai tanggal 19 Februari sampai dengan 31 Juni 2024.

semangat menjalani perkuliahan, mendapatkan hasil yang penilaian yang baik dan semoga mendapatkan ilmu yang berkah manfaat.

dokumentasi:

FAPERTA JAYA……..

Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang menyelenggarakan kegiatan Pameran dan Talk Show dengan tema “Agroindustri Kreatif Bumbu Instan Halal Berbasis Bahan Rempah Asli Indonesia”. Pada hari Sabtu, 6 Januari  2024, di Gedung C  Lantai 3, Kampus I Sampangan Jl. Menoreh Tengah X No. 22 Sampangan, Semarang.

Dewi Hastuti, S.Pt.,MP Dosen pengampu matakuliah Agroindustri menyampaikan bahwa Agroindustri menjadi sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia, seiring dengan meningkatnya permintaan domestik dan internasional terhadap produk- produk agrikultur. Salah satu produk yang memiliki potensi besar adalah bumbu instan halal yang menggunakan bahan rempah asli Indonesia.  Dengan memanfaatkan rempah-rempah asli Indonesia yang tersedia melimpah, agroindustri ini dapat menciptakan produk bumbu instan dengan rasa autentik yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Masih banyaknya produsen bumbu instan yang menggunakan bahan tambahan sintetis dan tidak berbasis halal, menyebabkan hilangnya identitas dan kualitas makanan Indonesia. Agroindustri kreatif bumbu instan halal dari bahan rempah asli Indonesia dapat menjadi solusi untuk mempertahankan tradisi kuliner Indonesia yang autentik di tengah pesatnya perkembangan industri makanan dan minuman. Proses manufaktur bumbu instan ini harus memenuhi standar kehalalan dan menggunakan bahan-bahan alami serta mempertahankan kualitas dan rasa rempah asli Indonesia. Pungkas Dewi yang sekaligus ketua pusat kajian halal Unwahas

Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, S.SI.,M.Si dalam sambutannya menyampaikan kegiatan praktikum dan praktek di semua mata kuliah merupakan usaha Faperta untuk memberikan tambahan kemampuan berupa soft skill dan hard skill yang dibutuhkan mahasiswa.  Berkembangnya produksi bumbu instan halal ini diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru bagi mahasiswa maupun masyarakat di sekitar daerah penghasil rempah-rempah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan peningkatan ekonomi lokal.  Faperta Unwahas juga sedang mengembangkan budidaya kacang koro pedang dengan harapan nantinya menjadi produk unggulan dalam mensubsitusi pangan Indonesia.

Sementara WR I Universitas Wahid Hasyim Dr. Andi Purwono, S.IP., M.Si sangat mengapresiasi kegiatan workshop dan pameran produk hasil karya mahasiswa yang sudah berjalan rutin setiap tahunan ini. Leih lanjut Andi menekannya kemampuan mahasiswa tidak hanya  mampu memproduksi, tetapi juga mampu memasarkan, sebagai penguatan jiwa kewirausahaan sebagai kemampuan wajib yang masuk dalam kurikulum di Unwahas.

Kegiatan workshop dan pameran hasil agroindustri kreatif bumbu instan halal dari bahan rempah asli Indonesia ini juga mengandeng perusahaan katering ternama di Kota Semarang yaitu katering Sonokembang. Mudji Sugianti (perwakilan dari PT Sonokembang Katering menyampaikan bahwa saat ini bumbu instan telah menjadi sangat populer dalam berbagai masakan tradisional di Indonesia. Namun, ada kekhawatiran terhadap kehalalan produk tersebut, khususnya bagi masyarakat Muslim. Keterbatasan produk bumbu instan halal seringkali menjadi tantangan bagi konsumen yang menginginkan kenyamanan dan kualitas dalam memasak makanan lezat namun tetap sesuai dengan aturan halal.

Dalam Pameran ini bumbu instan yang diproduksi mahasiswa Faperta melalui hasil Praktikum Mata kuliah Agroindustri Kreatif antaralain Bumbu Ayam Goreng (Ayam Emas Kuning), Bumbu Soto (Buminto), Bumbu Nasgor Teri, Bumbu Seblak Instan, Bumbu Instan Carbonara, Bumbu Seblak Instan (RASAN), Bumbu Opor, Bumbu Dasar Kuning (Bunda), Bumbu Bakaran Instan (BUBAN), Bumbu Ajaib Instan Rica Rica, Bumbu Bali (ARA), dan Bumbu Gulai Balacan (Buntan).