Fakultas Pertanian Unwahas Menerima Kunjungan P5 SMP Ibu Kartini Kota Semarang di Kebun Pertanian Terpadu

Semarang, 26 Februari 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dengan bangga menerima kunjungan edukatif dari SMP Ibu Kartini Kota Semarang dalam rangka implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025 ini mengusung tema “Berkebun Menciptakan Wirausahawan Muda dan Gaya Hidup Berkelanjutan Menyongsong Indonesia Emas.”

Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Unwahas, Dr. Rossi Prabowo. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Fakultas Pertanian Unwahas berkomitmen untuk menjadi pusat edukasi dan inovasi pertanian bagi generasi muda. Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak siswa yang tertarik untuk mengembangkan keterampilan di bidang pertanian modern serta melihat potensi agribisnis sebagai peluang masa depan.

Dalam kunjungan ini, para siswa SMP Ibu Kartini mendapatkan pengalaman langsung dalam berbagai teknik budidaya tanaman yang dipandu oleh tim dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Unwahas. Beberapa materi pelatihan yang diberikan antara lain:

  1. Budidaya Cabai – Para siswa diajarkan teknik penanaman cabai yang benar, termasuk pemilihan bibit unggul, pemeliharaan, serta metode panen yang efektif untuk hasil optimal. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan cabai sebagai komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
  2. Budidaya Jagung UWH 1 – Siswa diperkenalkan dengan varietas unggul jagung UWH 1 yang dikembangkan oleh Unwahas. Pelatihan ini mencakup teknik penanaman, keunggulan varietas, serta peluang bisnis dalam sektor agribisnis jagung di Indonesia.
  3. Budidaya Sayuran Hidroponik – Materi ini memperkenalkan teknik bercocok tanam tanpa tanah yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Siswa mendapatkan pelatihan dalam merancang sistem hidroponik sederhana, menyiapkan larutan nutrisi, serta memahami manfaat hidroponik sebagai solusi pertanian urban.
  4. Budidaya Tanaman Hias – Sesi ini mengajarkan teknik budidaya tanaman hias sebagai peluang usaha kreatif. Selain itu, siswa diberikan wawasan mengenai tren tanaman hias di pasar dan strategi pemasaran melalui platform digital.

Dokumentasi: Pelatihan Budidaya Jagung UWH 1 Oleh Bapak Istanto, S.P.,M.Si.

Dokumentasi Pelatihan Budidaya Cabai Oleh Bapak Hendri Wibowo SP.,M.P dan Ibu Shofia Nur Awami SP.,MP

Selain pelatihan, Fakultas Pertanian Unwahas juga mengadakan sesi diskusi interaktif yang memberikan wawasan kepada para siswa mengenai tantangan dan prospek pertanian di masa depan. Para siswa diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para dosen dan mahasiswa tentang bagaimana teknologi dan inovasi dapat meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan pertanian.

Fakultas Pertanian Unwahas berharap bahwa kunjungan ini dapat memberikan inspirasi bagi para siswa untuk lebih memahami dan mencintai dunia pertanian. Dengan adanya edukasi sejak dini, generasi muda dapat melihat sektor pertanian tidak hanya sebagai kegiatan tradisional, tetapi juga sebagai bidang yang inovatif dan menjanjikan. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Fakultas Pertanian Unwahas siap untuk terus berkolaborasi dengan sekolah-sekolah dalam memberikan edukasi dan pelatihan pertanian. Harapannya, semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk terlibat dalam pertanian berkelanjutan dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

AGROINDUSTRI KREATIF, MI BERBAHAN DASAR MOKAF JADI PILIHAN PANGAN SEHAT MASA DEPAN

Kegiatan Expo Agroindustri Kreatif Mi Sehat dari Mokaf yang berlangsung di Gedung C lt.3 Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim pada Tanggal 7 Januari, kegiatan ini tentunya sangat menarik perhatian masyarakat luas. Mengusung jargon “Tetap Sehat Walau Makan Mi”, ekspo ini memperkenalkan inovasi pangan berbasis tepung singkong modifikasi (Modified Cassava Flour atau mokaf) sebagai solusi sehat dan ramah lingkungan.  Dalam lanskap dinamis tren makanan modern, mie telah muncul sebagai pilihan serbaguna dan nyaman, terutama di antara orang-orang yang diburu waktu dan ingin makan cepat saji. Namun, ketergantungan mie tradisional pada tepung terigu telah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi implikasi kesehatan, terutama bagi individu yang sensitif terhadap gluten atau mereka yang ingin menjaga pola makan yang seimbang.  Untuk mengatasi tantangan ini, agroindustri kreatif telah melakukan praktek pengembangan produk mie yang terbuat dari tepung alternatif, seperti mokaf (tepung singkong yang dimodifikasi) yang kaya nutrisi. Mokaf, tepung yang berasal dari singkong, menawarkan alternatif yang bebas gluten dan berpotensi lebih sehat daripada mie tradisional berbahan dasar gandum.  Pada produk mi yang dihasilkan saat ini belum 100% menggantikan tepung terigu dengan tepung mokaf, namun sudah sampai dengan 50%.  Penelitian sebelumnya telah menunjukkan keberhasilan substitusi tepung terigu dengan tepung mokaf, tapioka, dan kedelai dalam produksi mie. Formulasi mi bebas gluten ini telah terbukti memiliki sifat fisik dan sensorik yang diinginkan, menjadikannya alternatif yang menjanjikan untuk mi tradisional berbahan dasar gandum.  Dengan hasil kualitas rasa yang sangat diterima oleh masyarakat pecinta mi.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Universitas Wahid Hasyim, Dr. Andi Purwono, M.Si dan Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, M.Si.  Dalam sambutannya, Dr. Andi Purwono memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan rutin seperti ini. Ekspo ini menunjukkan bahwa inovasi berbasis agroindustri, seperti mi sehat dari mokaf, mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat nantinya, tidak hanya dalam hal kesehatan tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk pengembangan produk pangan lainnya,” ujarnya.  Sementara itu, Dr. Rossi Prabowo, M.Si, memberikan apresiasi khusus kepada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim yang telah berhasil memproduksi dan mengembangkan aneka mi berbahan dasar mokaf. “Kreativitas mahasiswa dalam mengolah mokaf menjadi produk pangan seperti mi sehat ini sangat membanggakan. Mereka telah menunjukkan bahwa ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat diimplementasikan secara nyata untuk menciptakan produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami berharap langkah ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” tutur Dr. Rossi.

Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat keberadaan mokaf sebagai solusi pangan sehat berbasis lokal. Selain itu, ekspo ini juga memberikan peluang bisnis baru bagi pelaku UMKM dan masyarakat yang ingin mengembangkan produk berbasis singkong.  “Singkong, tanaman umbi-umbian yang mengandung pati, telah lama menjadi makanan pokok di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara berkembang. Pengolahan singkong menjadi tepung mokaf memungkinkan terciptanya produk mie bebas gluten, yang dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat akan pilihan makanan alternatif. Salah satu keuntungan utama dari mi berbahan dasar mokaf adalah potensinya untuk meningkatkan profil nutrisi produk mi secara keseluruhan. Singkong, bahan utama mokaf, merupakan sumber karbohidrat yang kaya, yang menyediakan pasokan energi yang stabil. Selain itu, penggabungan tepung kedelai ke dalam formulasi mie dapat lebih meningkatkan nilai gizi dengan meningkatkan kandungan protein, membuat mie menjadi pilihan yang lebih lengkap dan berpotensi lebih sehat. Mi Mokaf adalah bukti bahwa bahan lokal bisa menjadi pilihan sehat sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” tambah Dewi Hastuti, S.Pt., M.P, dosen pengampu mata kuliah Agroindustri Kreatif.

Kesuksesan ekspo ini diharapkan menjadi langkah awal untuk lebih memperkenalkan mokaf kepada masyarakat dan mendukung pertumbuhan agroindustri kreatif di Indonesia.  Mi mokaf yang diproduksi oleh mahasiswa ini adalah bagian dari kegiatan praktikum yang bertujuan untuk mengeksplorasi potensi mie berbahan dasar mokaf sebagai pilihan yang layak dan menyehatkan, dengan menunjukkan karakteristik uniknya dan kelayakan produksinya dalam skala besar. Praktek pembuatan mi dilaksanakan di laboratorium produksi Fakultas Pertanian Unwahas, menggunakan peralatan yang tersedia mulai dari memproduksi bumbu instan sampai mie siap kemas, tambah Fijay Afif selaku kepala laboratorium produksi.  Mi yang diproduksi meliputi mie rebus, mie goreng, mie kering, mie kremes dan bola bola mie.  Total ada 9 brand mi yang dihasilkan yaitu mi NagaMie, Yummy Noodle, Mocamee, Mieker, Simoc, Mieaw, Ubimie, Mikaf dan Miawcat.  Selama praktek pembuatan mi di dampingi oleh asisten praktikum Huwaida , Pungky dan Febiyanti.  Daya tahan mi yang kering sempurna bisa lebih dari 1 tahun, sedangkan yang berjamur dengan cepat biasanya karena proses pengeringan yang kurang sempurna. Dengan memahami pola perubahan kadar air dan indikator kualitas lainnya, maka dapat memastikan bahwa produk mie berbasis mokaf terjaga  integritas dan keamanannya yang pada akhirnya memberikan konsumen produk berkualitas tinggi secara konsisten.  Kesimpulan kegiatan praktik  agroindustri kreatif memproduksi mie berbahan dasar mokaf merupakan langkah signifikan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap pilihan makanan yang lebih sehat dan bebas gluten. Dengan memanfaatkan sifat unik mokaf yang berasal dari singkong dan menggabungkan teknik pemrosesan yang inovatif, industri mie dapat mengembangkan produk yang memenuhi beragam kebutuhan diet konsumen modern sambil mempertahankan kualitas lezat dan nyaman yang menjadikan mie sebagai makanan pokok di banyak rumah tangga.

WISUDA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WAHID HASYIM KE -42
Ballroom Hotel Grasia, 23 November 2024

Semarang – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) dengan bangga menyelenggarakan acara wisuda ke – 42 bagi 70 wisudawan yang berlangsung meriah pada Sabtu, 23 November 2024, di Ballroom Hotel Grasia, Semarang. Acara ini menjadi momen bersejarah, memperingati keberhasilan para lulusan dalam menyelesaikan studi mereka dan mempersiapkan diri untuk mengabdi kepada masyarakat.

Acara wisuda ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, S.Si., M.Si., yang dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh wisudawan, dosen, serta orang tua yang telah memberikan dukungan penuh selama proses pendidikan. Dalam pidatonya, beliau menggarisbawahi pentingnya peran lulusan Fakultas Pertanian dalam menghadapi tantangan sektor agrikultur di era modern.

“Wisuda ini bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan Anda untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat. Sebagai lulusan Fakultas Pertanian, Anda memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi inovator dan pelopor dalam mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan,” ujar Dr. Rossi Prabowo.

Acara ini juga dihadiri oleh para pimpinan universitas, dosen, serta keluarga wisudawan yang memberikan dukungan dan doa terbaik. Wisuda berlangsung dalam suasana penuh khidmat, ditandai dengan prosesi akademik, pengalungan medali, serta penyerahan ijazah.

Selain itu, beberapa wisudawan juga mendapatkan penghargaan atas prestasi akademik dan kontribusi luar biasa selama masa studi, menambah kebanggaan bagi seluruh civitas akademika UNWAHAS.

Dengan terselenggaranya acara ini, Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim berharap para lulusan mampu membawa semangat perubahan, inovasi, dan keberlanjutan dalam memajukan sektor pertanian Indonesia.Contact Person:
Humas Faperta Universitas Wahid Hasyim
Email: [email protected]

Semarang, 12 Oktober 2024 – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menyelenggarakan kuliah umum pada hari Sabtu 12 Oktober 2024 yang merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Agribisnis (Agrifest) 2024. Kegiatan ini diadakan di Ruang Theater Kampus 2 Universitas Wahid Hasyim Semarang, dengan tema utama yang mengangkat isu penting dalam pengembangan agribisnis modern di Indonesia.

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian, Ali Bagus, yang menyampaikan harapan besar agar kuliah umum ini dapat memperkaya wawasan mahasiswa dan peserta mengenai tantangan serta peluang dalam dunia agribisnis, sekaligus mendorong mereka untuk berperan aktif dalam pengembangan sektor pertanian dan agribisnis di Indonesia.

Selanjutnya, acara dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim, Dr. Rossi Prabowo, M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memajukan sektor agribisnis. Dr. Rossi juga berharap agar kuliah umum ini menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang tantangan dunia pertanian yang semakin kompleks, terutama terkait dengan mekanisasi, teknologi, dan pengelolaan agribisnis yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Keynote Speech pada acara ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Bapak Sudaryono B. Eng., M.M., MBA, yang memberikan pemaparan secara daring mengenai arah kebijakan dan strategi pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian dan agribisnis. Bapak Sudaryono menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi modern, digitalisasi pertanian, dan mekanisasi dalam meningkatkan daya saing pertanian Indonesia di kancah global. Ia juga mengajak generasi muda untuk terlibat secara aktif dalam inovasi dan pengembangan agribisnis yang berkelanjutan.

Setelah keynote speech, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Fakultas Pertanian Unwahas dengan DPP Pemuda Tani Indonesia. MoU ini berisi tentang kesepakatan kegiatan MBKM dan Tri Darma PT yang meliputi Magang, Praktik Kerja Mahasiswa, PKL, Visiting Lecture/Visiting Student/ Practitioner visit); Penelitian kolaborasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Penandatangan MoU dilakukan langsung antara Dekan Fakultas Pertanian Dr. Rossi Prabowo, S.Si., M.Si  dengan Sekretaris Jendral DPP Pemuda Tani Indonesia R.S. Suroyo Jr, S.P., M.Si

Kuliah umum dilanjutkan dengan paparan dari Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Tani Indonesia, Bapak R.S. Suroyo Jr., S.P., M.Si., dengan Moderator Dr. Heri Kustanto (Dosen Faperta Unwahas). Dalam paparannya Bung Royo sapaan akrab sekjend DPP Pemuda Tani menyampaikan materi mengenai peran pemuda dalam pengembangan agribisnis, dengan fokus pada adaptasi teknologi dan mekanisasi dalam sektor pertanian. Bung Royo juga membahas bagaimana pemuda tani dapat menjadi agen perubahan dalam mentransformasikan sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi dan metode baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Kegiatan kuliah umum ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Agribisnis (Agrifest) 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa, akademisi, dan masyarakat luas mengenai tren terkini dalam agribisnis, serta memperkuat peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional. Festival ini juga menjadi platform untuk memperkenalkan inovasi dan kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta dalam membangun sektor pertanian yang lebih maju.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta, yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim, mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang, Dosen serta praktisi dan pemangku kepentingan di sektor agribisnis. Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara generasi muda, akademisi, dan praktisi dalam membangun masa depan pertanian Indonesia.Tentang Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas): Unwahas Universitas Wahid Hasyim Semarang merupakan perguruan tinggi yang memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, khususnya di bidang pertanian dan agribisnis. Fakultas Pertanian Unwahas terus berupaya untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidangnya, tetapi juga mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah perkembangan industri pertanian yang terus berubah

Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim secara resmi menerjunkan mahasiswa untuk mengikuti Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Penerjunan dilakukan di 3 tempat antara lain di Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Pembudidaya Tanaman Hias AC Caladium Kota Semarang dan Lahan Praktik Pertanian Fakultas Pertanian Unwahas.  

Magang MBKM di Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang di ikuti oleh 8 mahasiswa Prodi Agribisnis Faperta Unwahas dan diterjunkan pada 12 September 2024. Penerjunan mahasiswa di terima langsung oleh Kepala DKP Kota Semarang, Dr. Endang Sarwiningsih Setyawulan, SE, MM  beserta jajaran. Kami senang dan bangga berkolaborasi dengan Faperta Unwahas dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia dan mencetak SDM yang unggul dan produktif untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan di Kota Semarang. Pungkas Dr. Endah. Kegiatan magang ini merupakan kegiatan kedua setelah sebelumnya DKP juga dipercaya sebagai partner Magang MBKM oleh Faperta Unwahas. Kepala Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan pengembangan Pangan, Aniya Widiyani, S.TP.,MP menambahkan Mahasiswa banyak memberikan kontribusi tenaga dan pikiran serta keahlian mereka, sehingga sangat membantu kinerja dari DKP. Magang MBKM yang dilaksanakan selama 5 bulan ini sangat baik dan memberikan pengalaman lebih kepada mahasiswa mengenai program kerja dan kinerja pemerintahan dalam memebrikan pelayanan masyarakat khususnya mengenai pangan rakyat. Kami sangat berterimakasih dan menantikan program seperti ini.   

Lu’lu’a Ulyn Ni’mah, SP.,MP selaku dosen Pendamping magang MBKMDKP Kota Semarang menyebutkan bahwa Program Magang Mahasiswa Berbasis Kampus (MBKM) memiliki beberapa manfaat, antara lain:Pengalaman Kerja, Peningkatan ketrampilan, jaringan dan koneksi, softskills dan peningkatan peluang karir. 

Magang MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa Faperta Unwahas untuk mendapatkan pengalaman kerja yang nyata di dunia industri atau organisasi terkait bidang studi mereka.  Melalui magang, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan praktis yang relevan dengan bidang studi mereka, yang mungkin tidak dapat dipelajari di dalam kelas. Magang juga memberikan kesempatan untuk memperluas jaringan profesional dan membangun hubungan dengan para praktisi di industri tertentu, yang dapat bermanfaat untuk karier masa depan. Selain keterampilan teknis, magang juga membantu mahasiswa dalam pengembangan soft skills seperti komunikasi, kerjasama tim, dan kepemimpinan. Pengalaman magang dapat menjadi nilai tambah dalam CV mahasiswa, membantu mereka memperoleh pekerjaan atau peluang karier setelah lulus. Magang memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tuntutan dan dinamika dunia kerja secara langsung, membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk masa depan mereka setelah lulus. “Pungkas Lu’lu’a

Di tempat terpisah, penerjunan mahasiswa magang Budidaya tanaman hias di AC Caladium di ikuti oleh 4 mahasiswa. Mereka sangat antusias untuk terjun langsung dalam suaha bisnis pembudidayaan tanaman hias kaladium yang sedang naik daun. potensi yang besar dan menjanjikan untuk di geluti merupakan alasan mahasiswa untuk menambah ilmu serta keahlian mengenai proses budidaya tanaman hias ini. Sekaligus mempraktikan dari ilmu yang sudah didapat ketika dalam perkuliahan. Shofia Nur Awami, SP.,M.Sc sebagai dosen pembimbing lapangan Magang MBKM AC Caladium sangat mengapresiasi komitmen dan semangat mahasiswa dalam menimba ilmu di luar kampus, sekaligus berharap mahasiswa dapat memberikan inovasi dan ide kreatif dalam pengemabangan usaha tanaman hias ini.  

Dr. Hilmi Arija Fahrian Selaku Kaprodi Agribisnis menyampaikan bahwa magang MBKM merupakan suatu bentuk praktik kerja yang dirancang dengan cara memberikan pengalaman kerja dan belajar kepada mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan potensi dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teori yang dimilikinya dalam ruang kerja lokasi magang. Kegiatan Magang ini memberikan konversi 20 SKS bagi mahasiswa yang mengikutinya selama 6 bulan“ Pungkas Dr. Hilmi.

Kegiatan Magang diharapkan dapat mengasah softskill, kemitraan, komunikasi, etos kerja, kerja sama  dan leadership mahasiswa.

Dr. Rossi Prabowo,S.Si.,M.Si Dekan Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) menyampaikan bahwa kegiatan magang ini merupakan salahsatu tindak lanjut dari MoU yang sudah disepakati antara Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang dengan Fakultas Pertanian Unwahas. Selain kegiatan Magang, kerjasama kedua pihak juga menyasar pada ruang lingkup Pengabdian masyarakat, Penelitian dan kegiatan lainnya seperti Focus Group Discussion (FGD) serta Festival Pameran Ketahanan Pangan. Selama tahun 2024 ini Faperta Unwahas sudah menjalin kerjasama dengan beberapa mitra guna mengoptimalkan kegiatan MBKM baik berupa pertukaran mahasiswa, magang maupun KKN Tematik.  dengan AC Caladium Semarang juga merupakan sinergi untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam suaha budidaya tanaman hias yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Pungkas Dr. Rossi.

Prodi Agribisnis Fakulta Pertanian Universitas Wahid Hasyim mendapatkan peringkat “Baik Sekali” pada proses re-akreditasi ISK 2024. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) No: 5538/SK/BAN-PT/Ak.KP/S/VIII/2024.

Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian yang berdiri tahun 2000, telah banyak menjalin kerjasama baik nasional maupun Internasional. selain itu, Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim juga telah banyak meluluskan sarjana Pertanian dan telah bekerja tersebar di seluruh Indonesia baik sebagai ASN di Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Perbankan, Guru, Dosen dan sektor Swasta lainnya. Banyak dari alumni juga merintis usaha mandiri menjadi wirausahawan di bidang smart agriculture.

Dekan Fakultas Pertanian Unwahas, Dr. Rossi Prabowo, S.Si.,M.Si sangat mengapresiasi hasil capaian atas re-akreditasi ISK prodi Agribinis tersebut. Ini capaian yang patut di syukuri, seiring tuntutan penjaminan mutu pendidikan di Indonesia, Akreditasi perguruan tinggi adalah sebuah pengakuan yang diberikan oleh lembaga penilai kualitas (accreditation body) terhadap perguruan tinggi yang telah memenuhi standar yang ditetapkan. Di Indonesia, lembaga yang bertanggung jawab atas akreditasi ini adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan kedepannya juga ada LAMPTIP untuk akreditasi prodi prodi pada rumpun ilmu pertanian. Akreditasi ini melihat berbagai aspek, termasuk kurikulum, proses pembelajaran, jumlah dan kemampuan dosen, fasilitas, penelitian, serta tata kelola perguruan tingg maka akreditasi menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan suatu proses pendidikan, menjamin kualitas pendidikan, meningkatkan peluang karir bagi alumni. Kami berharap kedepan Prodi Agribisnis akan meningkatkan pada status Unggul. Pungkas Dr. Rossi.

Semarang, 30 Juni 2024 – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dengan bangga menyelenggarakan acara Pelepasan Wisuda Ke-41 yang berlangsung pada tanggal 30 Juni 2024. Sebanyak 58 wisudawan program Sarjana Pertanian resmi dilepas dalam acara yang penuh kebahagiaan dan haru ini.

Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, S.Si., M.Si., yang mengapresiasi kerja keras dan dedikasi para wisudawan selama menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian. Dalam sambutannya, Dr. Rossi menyampaikan, “Hari ini adalah momen yang sangat istimewa bagi kita semua, terutama bagi para wisudawan yang telah menyelesaikan perjalanan panjang dan penuh tantangan. Semoga ilmu yang telah kalian peroleh dapat bermanfaat bagi masyarakat dan membawa perubahan positif bagi sektor pertanian.”

Dr. Rossi juga menekankan pentingnya peran alumni dalam memajukan dunia pertanian. “Kami berharap para wisudawan dapat terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka, serta menjadi agen perubahan yang inovatif dan kreatif di bidang pertanian. Teruslah berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa,” tambahnya.

Acara pelepasan ini diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk pemberian penghargaan kepada wisudawan berprestasi, penampilan kesenian dari mahasiswa, dan prosesi wisuda yang berlangsung khidmat. Para wisudawan beserta keluarga dan kerabat hadir dengan penuh antusiasme, merayakan pencapaian luar biasa yang telah diraih.

Dengan dilepasnya 58 wisudawan ini, Fakultas Pertanian Unwahas berharap mereka dapat membawa semangat dan pengetahuan yang telah diperoleh selama masa studi ke dunia nyata, memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor pertanian, dan menjadi pemimpin yang inspiratif bagi generasi mendatang.

Tentang Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Universitas Wahid Hasyim adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Semarang yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan. Fakultas Pertanian Unwahas berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian yang berkelanjutan.

Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dengan bangga menyelenggarakan Seminar Kewirausahaan dengan tema “Penguatan Strategi Bisnis Pertanian Melalui Pembangunan Ketahanan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal”. Acara yang berlangsung pada tanggal 27 Juni 2024 ini menghadirkan keynote speaker Bapak Dico Ganindito, B.Sc, yang juga menjabat sebagai Bupati Kendal.

Seminar diawali dengan sambutan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian (Himasekta), Wahyu Sofiyullah, yang menekankan pentingnya semangat kewirausahaan bagi para mahasiswa pertanian. “Semangat wirausaha sangat penting untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian,” ujar Wahyu dalam sambutannya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, S.Si., M.Si., yang mengungkapkan harapannya agar seminar ini dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang dan tantangan dalam berwirausaha di bidang pertanian. “Kami berharap seminar ini dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan yang mendalam tentang kewirausahaan kepada para mahasiswa,” kata Dr. Rossi.

Rektor Universitas Wahid Hasyim, Prof. Dr. Mudzakkir Ali, MA, memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan sektor pertanian. “Mahasiswa harus mampu berpikir inovatif dan kreatif dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan. Kami berharap seminar ini menjadi langkah awal yang baik untuk memupuk jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa,” ujar Prof. Mudzakkir.

Mas Bupati Dico, sapaan akrabnya menyampaikan gambaran generasi emas dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang terdata hampir 70 % total populasi penduduk indonesia memiliki usia produktif dan merupakan potensi yang cukup besar bagi kemajuan Indonesia. Diuraikan pula tantangan global yang dihadapi pemuda saat ini sekaligus langkah-langkah perencanaan kewirausahaan di kalangan pemuda.

Seminar ini juga menghadirkan dua narasumber inspiratif. Lutfi Aris Sasongko, S.TP., M.Si, dosen Fakultas Pertanian Unwahas, membagikan pengalaman dan pengetahuannya tentang inovasi teknologi dalam pertanian. Sementara itu, Sendi Febrianto, ST, owner Sandi Farm, membagikan kisah suksesnya dalam membangun bisnis dari awal dan memberikan tips praktis bagi para calon wirausahawan.

Acara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa Fakultas Pertanian Unwahas untuk terus berinovasi dan mengembangkan ide-ide kewirausahaan yang dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian dan masyarakat luas.

Urban farming atau pertanian perkotaan merupakan salah satu solusi inovatif untuk menjawab tantangan ketahanan pangan di wilayah perkotaan. Di tengah keterbatasan lahan dan ruang terbuka hijau di Kota Semarang, urban farming menawarkan alternatif untuk menghasilkan pangan segar dan berkualitas tinggi secara lokal. Selain itu, urban farming juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat, dalam hal ini adalah ibu ibu rumah tangga yang lebih banyak mengelola pertanian di rumah. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan yang diperoleh dari urban farming dan mengembangkan strategi pengembangan urban farming yang efektif dan berkelanjutan. Metode kajian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif akan digunakan untuk memahami pengalaman dan perspektif pelaku urban farming terkait pendapatan dan strategi pengembangan. Metode kuantitatif akan digunakan untuk menganalisis data pendapatan dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Kajian ini akan dilakukan oleh tim mahasiswa yang terdiri dari Wahyu Listyaning Tyas (Ketua), Istianah (Anggota 1) dan Chalimatus Sa’diyah (Anggota 2) dengan dosen pembimbing Dewi Hastuti, S.Pt., M.P.  PKM ini mendapat pendanaan dari Kemendikbud untuk PkM tahun 2024. Luaran kegiatan kajian ini adalah Laporan hasil kajian, artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal terakreditasi dan rekomendasi strategi pengembangan Urban farming. Dampak Kegiatan Kajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut, memberikan informasi tentang pendapatan yang diperoleh dari urban farming, memberikan rekomendasi strategi pengembangan urban farming yang efektif dan berkelanjutan serta meningkatkan minat dan partisipasi masyarakat dalam urban farming.

Kajian ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat. Tim peneliti berharap kajian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan urban farming di Indonesia. Maju terus Pertanian Indonesia. Jaya Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim.

Agribisnis, Faperta, Universitas wahid Hasyim. 2024

segenap civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim mengucapkan minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin.