faperta@unwahas.ac.id
085700808011
Jl. Menoreh Tengah X No.22, Sampangan, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232
Pelatihan Hidroponik Berbasis IoT untuk Pemberdayaan Fatayat NU Desa Karimunjawa
Karimunjawa, 13 Agustus 2025 — Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim melalui skema Pengabdian Kepada Mitra (PKM) Hibah KEMENDIKTISAINTEK menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Sayur Hidroponik dengan Internet of Things (IoT) bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Fatayat NU Desa Karimunjawa Melalui Budidaya Sayur Hidroponik Menggunakan Internet of Things untuk Menunjang Ketahanan Pangan serta Kebutuhan Gizi.”
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Karimunjawa, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara pada 13 Agustus 2025, dan diikuti oleh puluhan anggota Ibu-Ibu Fatayat NU Desa Karimunjawa.
Pelatihan menghadirkan Dr. Rossi Prabowo sebagai narasumber utama yang menyampaikan materi mengenai teknik budidaya sayur hidroponik, pengelolaan instalasi Nutrient Film Technique (NFT), serta penerapan teknologi Internet of Things (IoT) untuk pemantauan suhu, kelembaban, dan nutrisi tanaman secara real-time.
Dalam pemaparannya, Dr. Rossi menekankan bahwa pemanfaatan hidroponik berbasis IoT bukan hanya meningkatkan efisiensi budidaya, tetapi juga menjadi solusi strategis bagi masyarakat kepulauan yang memiliki keterbatasan lahan dan sumber air. “Dengan teknologi ini, ibu-ibu Fatayat NU bisa membudidayakan sayuran sehat, bergizi, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung program ketahanan pangan lokal,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga melakukan praktik langsung mulai dari penyemaian benih, perakitan instalasi hidroponik, hingga penggunaan aplikasi pemantauan IoT.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan masyarakat Karimunjawa sekaligus membuka peluang usaha baru di bidang pertanian modern. Melalui sinergi antara dunia akademik, organisasi masyarakat, dan dukungan pemerintah, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan masyarakat kepulauan yang berdaya, sehat, dan sejahtera.
Kegiatan ini juga turut dihadiri Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Prof. Helmy Purwanto, Kepala LPPM Dr. Agus Riyanto, Sekretaris LPPM Dr. Indah Hartati, Ketua Program PKM Junvidya Herowati serta anggota Ayu Sabrina dan Ahmad Pandu.
Kelurahan Mlatiharjo, Kota Semarang, 2 Agustus 2025
Semarang – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kelurahan Mlatiharjo, Kota Semarang, dengan tema “Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik Dapur dengan Budidaya Maggot sebagai Sumber Protein Unggas dan Pupuk Organik Tanaman”. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, serta penerapan teknologi tepat guna di sektor pertanian.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 2 Agustus 2025 ini dihadiri oleh perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Unwahas menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang budidaya maggot dan pengolahan sampah organik, dengan tujuan memberikan wawasan, keterampilan, serta motivasi bagi warga untuk memanfaatkan potensi limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi.
Latar Belakang Kegiatan
Sampah organik rumah tangga, terutama sisa makanan dan limbah dapur, seringkali menjadi permasalahan lingkungan karena penanganannya yang belum optimal. Melalui pelatihan ini, masyarakat diperkenalkan dengan Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam, yang larvanya (maggot) memiliki kemampuan tinggi dalam mengurai sampah organik menjadi produk bermanfaat. Maggot tidak hanya menjadi sumber protein alami untuk pakan unggas, tetapi juga menghasilkan residu berupa pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman.
Rangkaian Acara
Acara dimulai dengan sambutan dan pemaparan materi dari Ketua Program Pengabdian Masyarakat (Dewi Hastuti) yang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pengelolaan sampah organik sebagai salah satu langkah nyata menjaga lingkungan serta potensi maggot sebagai pakan unggas dan pakan ikan yang mengandung protein tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh narasumber (Hendri Wibowo & Fijay Afif Fauzi) yang menjelaskan teknik budidaya maggot, manajemen media dan siklus hidup BSF. Rossi Prabowo menyoroti pencemaran lingkungan dengan banyaknya sampah rumah tangga yang dibiarkan tanpa ada pengolahan dan tidak dimanfaatkan. Sampah rumah tangga memiliki nilai manfaat yang besar bila diolah menjadi pupuk organik baik yang cair maupun padat, dan ternyata sampah rumah tangga organik merupakan sumber pakan untuk pembesaran maggot. Sedangkan Farikha Maharani menyampaikan kandungan gizi dan manfaatnya maggot untuk sumber nutrisi bisa dalam bentuk segar maupun yang sudah diolah menjadi tepung maggot. Pada pelatihan budidaya maggot ini dipraktekan cara menetaskan telur lalat BSF menggunakan stater kit dari Fakultas Pertanian serta pembagian Stater kit untuk mendukung jalannya program ini.
Manfaat dan Harapan
Selanjutnya, peserta mengikuti sesi praktik langsung, mulai dari pembuatan wadah budidaya, penebaran media, pemberian pakan organik, hingga pemanenan maggot. Sesi ini menjadi kesempatan bagi warga untuk mencoba dan memahami proses secara menyeluruh. Melalui pelatihan ini, diharapkan warga Kelurahan Mlatiharjo mampu:
Fakultas Pertanian Unwahas berkomitmen untuk terus mendampingi dan memantau perkembangan implementasi teknologi budidaya maggot di masyarakat, sehingga dapat memberikan dampak nyata bagi perekonomian warga dan kelestarian lingkungan.
Sinergi Pemkab Blora dan PCNU Bangun Blora Sebagai Kabupaten Organik
Didampingi Fakultas Pertanian UNWAHAS dan Disaksikan PWNU Jawa Tengah
Semarang, [15 Juli 2025] — bertempat di Kantor PWNU Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Blora dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Blora secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk membangun sinergi dalam pengembangan program pertanian organik berkelanjutan di seluruh wilayah Kabupaten Blora. Kegiatan strategis ini turut didampingi oleh Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang dan disaksikan langsung oleh dua tokoh penting dari PWNU Jawa Tengah: KH. Ubaidillah Shodaqoh selaku Rois Syuriah dan KH. Abdul Ghoffar Rozin selaku Ketua Tanfidziyah.
Penandatanganan MoU ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerjasama lintas sektor—antara pemerintah daerah, organisasi keagamaan, dan institusi pendidikan tinggi—dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan degradasi lingkungan akibat pertanian berbasis kimia.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Bapak Defransisco Dasilva Tavares, SP., M.Si., serta Dekan Fakultas Pertanian UNWAHAS, Dr. Rossi Prabowo, M.Si., yang menyampaikan dukungan akademik dalam mendampingi implementasi program pertanian organik yang berorientasi pada keberlanjutan dan kemandirian petani.
Pertanian organik kini menjadi solusi strategis di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, penurunan kesuburan tanah, ketergantungan terhadap bahan kimia sintetis, serta lonjakan harga pupuk dan pestisida. Di Kabupaten Blora, visi besar ini diwujudkan melalui kolaborasi nyata dengan lembaga keagamaan—khususnya Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) NU—yang memiliki struktur hingga tingkat kecamatan melalui Majelis Wakil Cabang (MWC) NU.
MoU ini membuka jalan bagi pembangunan demplot (demonstration plot) pertanian padi organik di seluruh kecamatan se-Kabupaten Blora. Demplot ini tidak hanya menjadi model edukatif bagi petani, tetapi juga sarana untuk melakukan replikasi teknologi organik yang adaptif dan murah.
Bupati Blora menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, dalam memperkuat ketahanan pangan nasional yang berbasis pada kemandirian lokal dan keberlanjutan lingkungan.
“Melalui kerjasama ini, kami ingin membangun Blora sebagai Kabupaten Organik yang tidak hanya sehat bagi petani dan konsumen, tetapi juga menyuburkan kembali Bumi-nya Gusti Allah SWT yang sudah terlalu lama lelah diberi pupuk kimia,” tegas Bupati dalam sambutannya.
Sebagai institusi pendidikan tinggi yang berbasis nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah, Fakultas Pertanian UNWAHAS akan menjadi mitra pendamping teknis dan ilmiah dalam setiap tahap pelaksanaan program. Mulai dari pelatihan petani, penyusunan modul pertanian organik, analisis tanah, pemantauan demplot, hingga pelaporan dan replikasi ke wilayah lain.
Dr. Rossi Prabowo, M.Si., menyampaikan bahwa keberhasilan program ini memerlukan pendekatan partisipatif, transformatif, dan terintegrasi:
“Kami hadir tidak hanya sebagai akademisi, tetapi juga sebagai sahabat petani. Ilmu harus turun ke lapangan, menyatu dengan kehidupan, dan membawa manfaat. Kami optimis, melalui kolaborasi ini, Blora akan menjadi percontohan nasional pertanian organik berbasis komunitas dan nilai-nilai spiritual.”
Sinergi antara Pemkab Blora, PCNU, dan UNWAHAS tidak sekadar membangun sistem pertanian, tetapi juga membangun gerakan sosial dan spiritual untuk kembali menghormati bumi sebagai amanah Ilahi. Program ini juga diharapkan meningkatkan pendapatan petani, membuka akses pasar organik, serta menciptakan generasi muda NU yang peduli pada lingkungan dan kedaulatan pangan.
KH. Abdul Ghoffar Rozin dalam sambutannya menegaskan bahwa NU siap menjadi garda terdepan dalam membangun ekosistem pangan yang berkah dan bermartabat.
Dengan semangat gotong royong, cinta tanah air, dan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, Blora selangkah lebih dekat menjadi Kabupaten Organik berbasis Nahdliyin.
[Humas Fakultas Pertanian UNWAHAS / Diskominfo Blora]
Kontak Media:
Email: faperta@unwahas.ac.id
PRESS RELEASE
Semarang, 25 Juli 2025 — Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Global Dairi Alami melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung pada hari ini di Gedung DPRD Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan wujud nyata integrasi antara sektor pendidikan tinggi dan dunia industri dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional.
Penandatanganan MoU ini dihadiri langsung oleh Rektor Unwahas, Prof. Dr. Helmy Purwanto, ST., MT., IPM dan perwakilan manajemen PT Global Dairi Alami, serta disaksikan oleh sejumlah pejabat internal kampus, perwakilan mahasiswa, dan stakeholder terkait.
Usai penandatanganan, acara dilanjutkan dengan Talk Show bertema “Integrasi Peran Pemerintah, Sektor Swasta, dan Institusi Pendidikan untuk Ketahanan Pangan” yang menghadirkan narasumber kompeten dari berbagai sektor, yaitu:
Talk show ini menjadi forum dialog yang membahas pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan. Para narasumber menyoroti tantangan global seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan ketergantungan impor yang memerlukan sinergi konkret antara pemerintah, pelaku usaha, dan institusi pendidikan.
Rektor Unwahas dalam sambutannya menyampaikan bahwa MoU ini merupakan langkah maju untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasional, riset terapan, dan link-and-match kurikulum perguruan tinggi dengan dunia industri.
“Kerja sama ini bukan sekadar seremoni, tetapi fondasi kolaboratif dalam mencetak lulusan yang siap kerja dan mampu menjawab tantangan pembangunan sektor pertanian dan pangan di Indonesia,” ujar Prof. Helmy.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan komitmen bersama untuk mengembangkan program-program tindak lanjut seperti magang industri, penelitian bersama, pelatihan kewirausahaan peternakan, serta penguatan jejaring ketahanan pangan berbasis lokal.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu kolaborasi berkelanjutan demi menciptakan ekosistem pangan yang tangguh dan mandiri di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Humas Universitas Wahid Hasyim
Email: faperta@unwahas.ac.id
Semarang, 29 Juli 2025 — Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) ke-25, Fakultas Pertanian berhasil mencatatkan prestasi membanggakan melalui berbagai cabang lomba yang diselenggarakan oleh panitia Dies Natalis. Rangkaian lomba ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar fakultas, tetapi juga momentum menunjukkan semangat sportivitas, kreativitas, dan kebersamaan antar civitas akademika Unwahas.
Fakultas Pertanian berhasil meraih:
Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, M.Si, menyampaikan ucapan selamat dan doa terbaik bagi Universitas Wahid Hasyim yang genap berusia 25 tahun. Beliau juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Fakultas Pertanian atas partisipasi aktif dan capaian prestasi yang diraih.
“Selamat Dies Natalis Unwahas ke-25. Semoga kampus tercinta ini terus tumbuh menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Saya juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh civitas akademika Fakultas Pertanian yang telah mengharumkan nama fakultas dalam berbagai cabang lomba,” ujar Dr. Rossi Prabowo, M.Si.
Rangkaian kegiatan Dies Natalis akan mencapai puncaknya pada 08 Agustus 2025, dengan agenda kegiatan yang masih akan terus berlangsung hingga hari puncak. Fakultas Pertanian siap untuk terus berkontribusi aktif dalam seluruh rangkaian acara, seraya menjunjung tinggi semangat kebersamaan, kolaborasi, dan prestasi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Humas Fakultas Pertanian Unwahas
Email: faperta@unwahas.ac.id