Kelurahan Mlatiharjo, Kota Semarang, 2 Agustus 2025

Semarang – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kelurahan Mlatiharjo, Kota Semarang, dengan tema “Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik Dapur dengan Budidaya Maggot sebagai Sumber Protein Unggas dan Pupuk Organik Tanaman”. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, serta penerapan teknologi tepat guna di sektor pertanian.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 2 Agustus 2025 ini dihadiri oleh perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Unwahas menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang budidaya maggot dan pengolahan sampah organik, dengan tujuan memberikan wawasan, keterampilan, serta motivasi bagi warga untuk memanfaatkan potensi limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi.

Latar Belakang Kegiatan

Sampah organik rumah tangga, terutama sisa makanan dan limbah dapur, seringkali menjadi permasalahan lingkungan karena penanganannya yang belum optimal. Melalui pelatihan ini, masyarakat diperkenalkan dengan Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam, yang larvanya (maggot) memiliki kemampuan tinggi dalam mengurai sampah organik menjadi produk bermanfaat. Maggot tidak hanya menjadi sumber protein alami untuk pakan unggas, tetapi juga menghasilkan residu berupa pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman.

Rangkaian Acara

Acara dimulai dengan sambutan dan pemaparan materi dari Ketua Program Pengabdian Masyarakat (Dewi Hastuti) yang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pengelolaan sampah organik sebagai salah satu langkah nyata menjaga lingkungan serta potensi maggot sebagai pakan unggas dan pakan ikan yang mengandung protein tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh narasumber (Hendri Wibowo & Fijay Afif Fauzi) yang menjelaskan teknik budidaya maggot, manajemen media dan siklus hidup BSF.  Rossi Prabowo menyoroti pencemaran lingkungan dengan banyaknya sampah rumah tangga yang dibiarkan tanpa ada pengolahan dan tidak dimanfaatkan. Sampah rumah tangga memiliki nilai manfaat yang besar bila diolah menjadi pupuk organik baik yang cair maupun padat, dan ternyata sampah rumah tangga organik merupakan sumber pakan untuk pembesaran maggot. Sedangkan Farikha Maharani menyampaikan kandungan gizi dan manfaatnya maggot untuk sumber nutrisi bisa dalam bentuk segar maupun yang sudah diolah menjadi tepung maggot.  Pada pelatihan budidaya maggot ini dipraktekan cara menetaskan telur lalat BSF menggunakan stater kit dari Fakultas Pertanian serta pembagian Stater kit untuk mendukung jalannya program ini.

Manfaat dan Harapan

Selanjutnya, peserta mengikuti sesi praktik langsung, mulai dari pembuatan wadah budidaya, penebaran media, pemberian pakan organik, hingga pemanenan maggot. Sesi ini menjadi kesempatan bagi warga untuk mencoba dan memahami proses secara menyeluruh. Melalui pelatihan ini, diharapkan warga Kelurahan Mlatiharjo mampu:

  1. Mengurangi volume sampah organik rumah tangga.
  2. Menghasilkan pakan unggas dan ikan berkualitas dengan biaya lebih hemat.
  3. Memperoleh pupuk organik yang ramah lingkungan dan meningkatkan produktivitas tanaman.
  4. Menumbuhkan peluang usaha berbasis pengelolaan limbah organik.

Fakultas Pertanian Unwahas berkomitmen untuk terus mendampingi dan memantau perkembangan implementasi teknologi budidaya maggot di masyarakat, sehingga dapat memberikan dampak nyata bagi perekonomian warga dan kelestarian lingkungan.

Sinergi Pemkab Blora dan PCNU Bangun Blora Sebagai Kabupaten Organik
Didampingi Fakultas Pertanian UNWAHAS dan Disaksikan PWNU Jawa Tengah

Semarang, [15 Juli 2025] — bertempat di Kantor PWNU Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Blora dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Blora secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk membangun sinergi dalam pengembangan program pertanian organik berkelanjutan di seluruh wilayah Kabupaten Blora. Kegiatan strategis ini turut didampingi oleh Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang dan disaksikan langsung oleh dua tokoh penting dari PWNU Jawa Tengah: KH. Ubaidillah Shodaqoh selaku Rois Syuriah dan KH. Abdul Ghoffar Rozin selaku Ketua Tanfidziyah.

Penandatanganan MoU ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerjasama lintas sektor—antara pemerintah daerah, organisasi keagamaan, dan institusi pendidikan tinggi—dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan degradasi lingkungan akibat pertanian berbasis kimia.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Bapak Defransisco Dasilva Tavares, SP., M.Si., serta Dekan Fakultas Pertanian UNWAHAS, Dr. Rossi Prabowo, M.Si., yang menyampaikan dukungan akademik dalam mendampingi implementasi program pertanian organik yang berorientasi pada keberlanjutan dan kemandirian petani.


Pertanian Organik: Jalan Tengah Menuju Ketahanan Pangan dan Keseimbangan Alam

Pertanian organik kini menjadi solusi strategis di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, penurunan kesuburan tanah, ketergantungan terhadap bahan kimia sintetis, serta lonjakan harga pupuk dan pestisida. Di Kabupaten Blora, visi besar ini diwujudkan melalui kolaborasi nyata dengan lembaga keagamaan—khususnya Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) NU—yang memiliki struktur hingga tingkat kecamatan melalui Majelis Wakil Cabang (MWC) NU.

MoU ini membuka jalan bagi pembangunan demplot (demonstration plot) pertanian padi organik di seluruh kecamatan se-Kabupaten Blora. Demplot ini tidak hanya menjadi model edukatif bagi petani, tetapi juga sarana untuk melakukan replikasi teknologi organik yang adaptif dan murah.

Bupati Blora menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, dalam memperkuat ketahanan pangan nasional yang berbasis pada kemandirian lokal dan keberlanjutan lingkungan.

“Melalui kerjasama ini, kami ingin membangun Blora sebagai Kabupaten Organik yang tidak hanya sehat bagi petani dan konsumen, tetapi juga menyuburkan kembali Bumi-nya Gusti Allah SWT yang sudah terlalu lama lelah diberi pupuk kimia,” tegas Bupati dalam sambutannya.


Peran Fakultas Pertanian UNWAHAS: Ilmu, Aksi, dan Kolaborasi

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang berbasis nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah, Fakultas Pertanian UNWAHAS akan menjadi mitra pendamping teknis dan ilmiah dalam setiap tahap pelaksanaan program. Mulai dari pelatihan petani, penyusunan modul pertanian organik, analisis tanah, pemantauan demplot, hingga pelaporan dan replikasi ke wilayah lain.

Dr. Rossi Prabowo, M.Si., menyampaikan bahwa keberhasilan program ini memerlukan pendekatan partisipatif, transformatif, dan terintegrasi:

“Kami hadir tidak hanya sebagai akademisi, tetapi juga sebagai sahabat petani. Ilmu harus turun ke lapangan, menyatu dengan kehidupan, dan membawa manfaat. Kami optimis, melalui kolaborasi ini, Blora akan menjadi percontohan nasional pertanian organik berbasis komunitas dan nilai-nilai spiritual.”


Harapan Bersama: Menjadi Gerakan Sosial, Ekonomi, dan Ekologis

Sinergi antara Pemkab Blora, PCNU, dan UNWAHAS tidak sekadar membangun sistem pertanian, tetapi juga membangun gerakan sosial dan spiritual untuk kembali menghormati bumi sebagai amanah Ilahi. Program ini juga diharapkan meningkatkan pendapatan petani, membuka akses pasar organik, serta menciptakan generasi muda NU yang peduli pada lingkungan dan kedaulatan pangan.

KH. Abdul Ghoffar Rozin dalam sambutannya menegaskan bahwa NU siap menjadi garda terdepan dalam membangun ekosistem pangan yang berkah dan bermartabat.

Dengan semangat gotong royong, cinta tanah air, dan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, Blora selangkah lebih dekat menjadi Kabupaten Organik berbasis Nahdliyin.


[Humas Fakultas Pertanian UNWAHAS / Diskominfo Blora]
Kontak Media:
Email: faperta@unwahas.ac.id

PRESS RELEASE

Semarang, 25 Juli 2025 — Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Global Dairi Alami melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung pada hari ini di Gedung DPRD Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan wujud nyata integrasi antara sektor pendidikan tinggi dan dunia industri dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional.

Penandatanganan MoU ini dihadiri langsung oleh Rektor Unwahas, Prof. Dr. Helmy Purwanto, ST., MT., IPM dan perwakilan manajemen PT Global Dairi Alami, serta disaksikan oleh sejumlah pejabat internal kampus, perwakilan mahasiswa, dan stakeholder terkait.

Usai penandatanganan, acara dilanjutkan dengan Talk Show bertema “Integrasi Peran Pemerintah, Sektor Swasta, dan Institusi Pendidikan untuk Ketahanan Pangan” yang menghadirkan narasumber kompeten dari berbagai sektor, yaitu:

  • Prof. Dr. Helmy Purwanto, ST., MT., IPM, Rektor Universitas Wahid Hasyim
  • Mohammad Saleh, S.T., M.En., Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah
  • Defransisco Dasilva Tavares, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
  • Ibu Ihsan Mulia Putri, CEO PT Global Dairi Alami

Talk show ini menjadi forum dialog yang membahas pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan. Para narasumber menyoroti tantangan global seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan ketergantungan impor yang memerlukan sinergi konkret antara pemerintah, pelaku usaha, dan institusi pendidikan.

Rektor Unwahas dalam sambutannya menyampaikan bahwa MoU ini merupakan langkah maju untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasional, riset terapan, dan link-and-match kurikulum perguruan tinggi dengan dunia industri.

“Kerja sama ini bukan sekadar seremoni, tetapi fondasi kolaboratif dalam mencetak lulusan yang siap kerja dan mampu menjawab tantangan pembangunan sektor pertanian dan pangan di Indonesia,” ujar Prof. Helmy.

Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan komitmen bersama untuk mengembangkan program-program tindak lanjut seperti magang industri, penelitian bersama, pelatihan kewirausahaan peternakan, serta penguatan jejaring ketahanan pangan berbasis lokal.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu kolaborasi berkelanjutan demi menciptakan ekosistem pangan yang tangguh dan mandiri di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.


Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Humas Universitas Wahid Hasyim
Email: faperta@unwahas.ac.id

Semarang, 29 Juli 2025 — Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) ke-25, Fakultas Pertanian berhasil mencatatkan prestasi membanggakan melalui berbagai cabang lomba yang diselenggarakan oleh panitia Dies Natalis. Rangkaian lomba ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar fakultas, tetapi juga momentum menunjukkan semangat sportivitas, kreativitas, dan kebersamaan antar civitas akademika Unwahas.

Fakultas Pertanian berhasil meraih:

  • Juara 1 Lomba Company Profile Fakultas
  • Juara 1 Bola Voli Air
  • Juara 3 Bola Voli Air Campuran
  • Juara 3 Fun Game

Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, M.Si, menyampaikan ucapan selamat dan doa terbaik bagi Universitas Wahid Hasyim yang genap berusia 25 tahun. Beliau juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Fakultas Pertanian atas partisipasi aktif dan capaian prestasi yang diraih.

“Selamat Dies Natalis Unwahas ke-25. Semoga kampus tercinta ini terus tumbuh menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Saya juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh civitas akademika Fakultas Pertanian yang telah mengharumkan nama fakultas dalam berbagai cabang lomba,” ujar Dr. Rossi Prabowo, M.Si.

Rangkaian kegiatan Dies Natalis akan mencapai puncaknya pada 08 Agustus 2025, dengan agenda kegiatan yang masih akan terus berlangsung hingga hari puncak. Fakultas Pertanian siap untuk terus berkontribusi aktif dalam seluruh rangkaian acara, seraya menjunjung tinggi semangat kebersamaan, kolaborasi, dan prestasi.


Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Humas Fakultas Pertanian Unwahas
Email: faperta@unwahas.ac.id

Fakultas Pertanian Unwahas Menerima Kunjungan P5 SMP Ibu Kartini Kota Semarang di Kebun Pertanian Terpadu

Semarang, 26 Februari 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dengan bangga menerima kunjungan edukatif dari SMP Ibu Kartini Kota Semarang dalam rangka implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025 ini mengusung tema “Berkebun Menciptakan Wirausahawan Muda dan Gaya Hidup Berkelanjutan Menyongsong Indonesia Emas.”

Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Unwahas, Dr. Rossi Prabowo. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Fakultas Pertanian Unwahas berkomitmen untuk menjadi pusat edukasi dan inovasi pertanian bagi generasi muda. Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak siswa yang tertarik untuk mengembangkan keterampilan di bidang pertanian modern serta melihat potensi agribisnis sebagai peluang masa depan.

Dalam kunjungan ini, para siswa SMP Ibu Kartini mendapatkan pengalaman langsung dalam berbagai teknik budidaya tanaman yang dipandu oleh tim dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Unwahas. Beberapa materi pelatihan yang diberikan antara lain:

  1. Budidaya Cabai – Para siswa diajarkan teknik penanaman cabai yang benar, termasuk pemilihan bibit unggul, pemeliharaan, serta metode panen yang efektif untuk hasil optimal. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan cabai sebagai komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
  2. Budidaya Jagung UWH 1 – Siswa diperkenalkan dengan varietas unggul jagung UWH 1 yang dikembangkan oleh Unwahas. Pelatihan ini mencakup teknik penanaman, keunggulan varietas, serta peluang bisnis dalam sektor agribisnis jagung di Indonesia.
  3. Budidaya Sayuran Hidroponik – Materi ini memperkenalkan teknik bercocok tanam tanpa tanah yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Siswa mendapatkan pelatihan dalam merancang sistem hidroponik sederhana, menyiapkan larutan nutrisi, serta memahami manfaat hidroponik sebagai solusi pertanian urban.
  4. Budidaya Tanaman Hias – Sesi ini mengajarkan teknik budidaya tanaman hias sebagai peluang usaha kreatif. Selain itu, siswa diberikan wawasan mengenai tren tanaman hias di pasar dan strategi pemasaran melalui platform digital.

Dokumentasi: Pelatihan Budidaya Jagung UWH 1 Oleh Bapak Istanto, S.P.,M.Si.

Dokumentasi Pelatihan Budidaya Cabai Oleh Bapak Hendri Wibowo SP.,M.P dan Ibu Shofia Nur Awami SP.,MP

Selain pelatihan, Fakultas Pertanian Unwahas juga mengadakan sesi diskusi interaktif yang memberikan wawasan kepada para siswa mengenai tantangan dan prospek pertanian di masa depan. Para siswa diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para dosen dan mahasiswa tentang bagaimana teknologi dan inovasi dapat meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan pertanian.

Fakultas Pertanian Unwahas berharap bahwa kunjungan ini dapat memberikan inspirasi bagi para siswa untuk lebih memahami dan mencintai dunia pertanian. Dengan adanya edukasi sejak dini, generasi muda dapat melihat sektor pertanian tidak hanya sebagai kegiatan tradisional, tetapi juga sebagai bidang yang inovatif dan menjanjikan. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Fakultas Pertanian Unwahas siap untuk terus berkolaborasi dengan sekolah-sekolah dalam memberikan edukasi dan pelatihan pertanian. Harapannya, semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk terlibat dalam pertanian berkelanjutan dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

AGROINDUSTRI KREATIF, MI BERBAHAN DASAR MOKAF JADI PILIHAN PANGAN SEHAT MASA DEPAN

Kegiatan Expo Agroindustri Kreatif Mi Sehat dari Mokaf yang berlangsung di Gedung C lt.3 Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim pada Tanggal 7 Januari, kegiatan ini tentunya sangat menarik perhatian masyarakat luas. Mengusung jargon “Tetap Sehat Walau Makan Mi”, ekspo ini memperkenalkan inovasi pangan berbasis tepung singkong modifikasi (Modified Cassava Flour atau mokaf) sebagai solusi sehat dan ramah lingkungan.  Dalam lanskap dinamis tren makanan modern, mie telah muncul sebagai pilihan serbaguna dan nyaman, terutama di antara orang-orang yang diburu waktu dan ingin makan cepat saji. Namun, ketergantungan mie tradisional pada tepung terigu telah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi implikasi kesehatan, terutama bagi individu yang sensitif terhadap gluten atau mereka yang ingin menjaga pola makan yang seimbang.  Untuk mengatasi tantangan ini, agroindustri kreatif telah melakukan praktek pengembangan produk mie yang terbuat dari tepung alternatif, seperti mokaf (tepung singkong yang dimodifikasi) yang kaya nutrisi. Mokaf, tepung yang berasal dari singkong, menawarkan alternatif yang bebas gluten dan berpotensi lebih sehat daripada mie tradisional berbahan dasar gandum.  Pada produk mi yang dihasilkan saat ini belum 100% menggantikan tepung terigu dengan tepung mokaf, namun sudah sampai dengan 50%.  Penelitian sebelumnya telah menunjukkan keberhasilan substitusi tepung terigu dengan tepung mokaf, tapioka, dan kedelai dalam produksi mie. Formulasi mi bebas gluten ini telah terbukti memiliki sifat fisik dan sensorik yang diinginkan, menjadikannya alternatif yang menjanjikan untuk mi tradisional berbahan dasar gandum.  Dengan hasil kualitas rasa yang sangat diterima oleh masyarakat pecinta mi.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Universitas Wahid Hasyim, Dr. Andi Purwono, M.Si dan Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, M.Si.  Dalam sambutannya, Dr. Andi Purwono memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan rutin seperti ini. Ekspo ini menunjukkan bahwa inovasi berbasis agroindustri, seperti mi sehat dari mokaf, mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat nantinya, tidak hanya dalam hal kesehatan tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk pengembangan produk pangan lainnya,” ujarnya.  Sementara itu, Dr. Rossi Prabowo, M.Si, memberikan apresiasi khusus kepada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim yang telah berhasil memproduksi dan mengembangkan aneka mi berbahan dasar mokaf. “Kreativitas mahasiswa dalam mengolah mokaf menjadi produk pangan seperti mi sehat ini sangat membanggakan. Mereka telah menunjukkan bahwa ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat diimplementasikan secara nyata untuk menciptakan produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami berharap langkah ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” tutur Dr. Rossi.

Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat keberadaan mokaf sebagai solusi pangan sehat berbasis lokal. Selain itu, ekspo ini juga memberikan peluang bisnis baru bagi pelaku UMKM dan masyarakat yang ingin mengembangkan produk berbasis singkong.  “Singkong, tanaman umbi-umbian yang mengandung pati, telah lama menjadi makanan pokok di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara berkembang. Pengolahan singkong menjadi tepung mokaf memungkinkan terciptanya produk mie bebas gluten, yang dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat akan pilihan makanan alternatif. Salah satu keuntungan utama dari mi berbahan dasar mokaf adalah potensinya untuk meningkatkan profil nutrisi produk mi secara keseluruhan. Singkong, bahan utama mokaf, merupakan sumber karbohidrat yang kaya, yang menyediakan pasokan energi yang stabil. Selain itu, penggabungan tepung kedelai ke dalam formulasi mie dapat lebih meningkatkan nilai gizi dengan meningkatkan kandungan protein, membuat mie menjadi pilihan yang lebih lengkap dan berpotensi lebih sehat. Mi Mokaf adalah bukti bahwa bahan lokal bisa menjadi pilihan sehat sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” tambah Dewi Hastuti, S.Pt., M.P, dosen pengampu mata kuliah Agroindustri Kreatif.

Kesuksesan ekspo ini diharapkan menjadi langkah awal untuk lebih memperkenalkan mokaf kepada masyarakat dan mendukung pertumbuhan agroindustri kreatif di Indonesia.  Mi mokaf yang diproduksi oleh mahasiswa ini adalah bagian dari kegiatan praktikum yang bertujuan untuk mengeksplorasi potensi mie berbahan dasar mokaf sebagai pilihan yang layak dan menyehatkan, dengan menunjukkan karakteristik uniknya dan kelayakan produksinya dalam skala besar. Praktek pembuatan mi dilaksanakan di laboratorium produksi Fakultas Pertanian Unwahas, menggunakan peralatan yang tersedia mulai dari memproduksi bumbu instan sampai mie siap kemas, tambah Fijay Afif selaku kepala laboratorium produksi.  Mi yang diproduksi meliputi mie rebus, mie goreng, mie kering, mie kremes dan bola bola mie.  Total ada 9 brand mi yang dihasilkan yaitu mi NagaMie, Yummy Noodle, Mocamee, Mieker, Simoc, Mieaw, Ubimie, Mikaf dan Miawcat.  Selama praktek pembuatan mi di dampingi oleh asisten praktikum Huwaida , Pungky dan Febiyanti.  Daya tahan mi yang kering sempurna bisa lebih dari 1 tahun, sedangkan yang berjamur dengan cepat biasanya karena proses pengeringan yang kurang sempurna. Dengan memahami pola perubahan kadar air dan indikator kualitas lainnya, maka dapat memastikan bahwa produk mie berbasis mokaf terjaga  integritas dan keamanannya yang pada akhirnya memberikan konsumen produk berkualitas tinggi secara konsisten.  Kesimpulan kegiatan praktik  agroindustri kreatif memproduksi mie berbahan dasar mokaf merupakan langkah signifikan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap pilihan makanan yang lebih sehat dan bebas gluten. Dengan memanfaatkan sifat unik mokaf yang berasal dari singkong dan menggabungkan teknik pemrosesan yang inovatif, industri mie dapat mengembangkan produk yang memenuhi beragam kebutuhan diet konsumen modern sambil mempertahankan kualitas lezat dan nyaman yang menjadikan mie sebagai makanan pokok di banyak rumah tangga.

WISUDA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WAHID HASYIM KE -42
Ballroom Hotel Grasia, 23 November 2024

Semarang – Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) dengan bangga menyelenggarakan acara wisuda ke – 42 bagi 70 wisudawan yang berlangsung meriah pada Sabtu, 23 November 2024, di Ballroom Hotel Grasia, Semarang. Acara ini menjadi momen bersejarah, memperingati keberhasilan para lulusan dalam menyelesaikan studi mereka dan mempersiapkan diri untuk mengabdi kepada masyarakat.

Acara wisuda ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, S.Si., M.Si., yang dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh wisudawan, dosen, serta orang tua yang telah memberikan dukungan penuh selama proses pendidikan. Dalam pidatonya, beliau menggarisbawahi pentingnya peran lulusan Fakultas Pertanian dalam menghadapi tantangan sektor agrikultur di era modern.

“Wisuda ini bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan Anda untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat. Sebagai lulusan Fakultas Pertanian, Anda memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi inovator dan pelopor dalam mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan,” ujar Dr. Rossi Prabowo.

Acara ini juga dihadiri oleh para pimpinan universitas, dosen, serta keluarga wisudawan yang memberikan dukungan dan doa terbaik. Wisuda berlangsung dalam suasana penuh khidmat, ditandai dengan prosesi akademik, pengalungan medali, serta penyerahan ijazah.

Selain itu, beberapa wisudawan juga mendapatkan penghargaan atas prestasi akademik dan kontribusi luar biasa selama masa studi, menambah kebanggaan bagi seluruh civitas akademika UNWAHAS.

Dengan terselenggaranya acara ini, Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim berharap para lulusan mampu membawa semangat perubahan, inovasi, dan keberlanjutan dalam memajukan sektor pertanian Indonesia.Contact Person:
Humas Faperta Universitas Wahid Hasyim
Email: faperta@unwahas.ac.id